selangkah lebih maju

Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan pernah memilikinya. Jika kamu tidak bertanya, maka jawabanya adalah tidak. Jika kamu tidak mengambil langkah maju, maka kamu akan berada di tempat yang sama
Get Gifs at CodemySpace.com

Thursday, October 9, 2014

ETIKA UTILITARISME DALAM BISNIS

| |


ETIKA UTILITARISME DALAM BISNIS
a. Pengertian
Utilitarisme berasal dari kata “utility” yang berarti bermanfaat atau berguna. Utilitarisme adalah aliran yang meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum. Kemanfaatan ini diartikan sebagai kebahagiaan. Jadi baik buruk atau adil tidaknya suatu hukum, bergantung kepada apakah hukum itu memberikan kebahagiaan kepada manusia atau tidak. Oleh karena itu tugas hukum adalah mengantarkan manusia menuju kebaikan. Sehingga esensi hukum harus bermanfaat, artinya hukum yang dapat membahagiakan sebagian besar masyarakat.
Utilitarisme adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk menentukan bahwa suatu perilaku itu baik jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga “Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban. Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah bukan semata-mata hanya tertuju pada keuntungan perushaan melainkan kebijakan yang menghasilkan berbagai produk yang baik sehingga tidak memberikan kerugian kepada kosumen.
Secara estimologi, “utilitarisme’ berasal dari kata utilis dalam bahasa latin yang berarti berguna atau berfaedah. Menurut utilitarisme, sesuatu perbuatan atau tindakan adalah baik jikalau tindakan tersebut bermanfaat atau berguna. Pada tataran ini gagasan atau ajaran utilitarisme persis menyentuh situasi konkret manusia, yakni kondisi riil manusia pada saat yang menghadapi berbagai alternatif atau kemungkinan untuk bertindak atau kondisi dimana manusia harus memilih alternatif tindakan manakah yang semestinya didahulukan dan manakah yang seharusnya ditunda.
      Sebagai teori etika, utilitarisme sering juga disebut the greatest happiness theory atau teori kebahagiaan terbesar. Sebagai patokan dapat dipegang teguh prinsip utilitarisme tindakan: “Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu menghasilkan kebaikan terbesar bagi sebanyak mungkin orang.” Sementara prinsip yang berlaku untuk utilitarisme peraturan : “Bertindaklah menurut peraturan yang pelaksanaannya akan menghasilkan kebaikan atau kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin orang.” Di sini jelas sasaran bidik utilitarisme adalah tujuan dari tindakan yang mau dilakukan atau peraturan yang mau dipatuhi. Maksudnya suatu tindakan adalah baik secara moral jika menghasilkan kebaikan atau kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin orang yang terkena dampak dari tindakan tersebut.

b.Kriteria dan prinsip etika utilitarisme
      Etika Utilitarianisme merupakan manfaat terbesar bagi banyak orang, yaitu dengan kata lain suatu kebijaksanaan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis, kebijaksanaan atau tindakan yang membawa manfaat atau memberikan kerugikan yang sekecil mungkin bagi sedikit mungkin orang.
1. Manfaat, bahwa kebijakan atau tindakan tertentu dapat mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
2. Manfaat terbesar, sama halnya seperti diatas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimalisasikan kerugian sekecil mungkin.
3. Pertanyaan mengenai manfaat, manfaatnya untuk siapa ? Saya, dia, mereka, atau kita.
Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu.
4. Atas dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan yaitu :
- Tindakan yang baik dan tepat secara moral
   - Tindakan yang bermanfaat besar
   -Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang

c.  Nilai positif etika utilitarisme
1. Rasionalitas
prinsip moral yang ditanamkan dalam etika utilitarianisme ini tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bisa kita persoalkan keabsahannya.
2.Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Setiap orang dibiarkan bebas untuk mengambil keputusan dan bertindak.
3.Universalitas, yaitu mengutamakan manfaat dari suatu tindakan bagi banyak orang.

d.Utilitarisme sebagai Proses dan sebagai Standar Penilaian
Etika utilitarianisme digunakan sebagai proses dalam mengambil sebuah keputusan, kebijaksanaan, maupun bertindak dan menjadi sebuah metode untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan atau kebijaksanaan yang akan dilakukan. Etika utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan untuk menilai apakah suatu tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan memang baik atau tidak. Yang paling pokok adalah menilai tindakan atau kebijaksanaan yang telah terjadi berdasarkan akibat atau konsekuensinya yaitu sejauh mana ia mendatangkan hasil terbaik bagi banyak orang.

e.  Kelemahan Etika Ultilitarisme
1. Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Karena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.
2. Persoalan klasik yang lebih filosofis adalah bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat.
3. Etika ultilitarinisme tidak pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang
4. Variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
5. Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
6. Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.

 

DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

go-top

Post a Comment

bunga bunga

clock

calender

My Playlist

Kebahagiaan yang sempurna tercermin dari orang yang SEDERHANA tapi dapat memperlakukanmu dengan ISTIMEWA
Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
 

Sederhana tapi Istimewa | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top