ETIKA UTILITARISME DALAM
BISNIS
a. Pengertian
Utilitarisme berasal dari kata “utility” yang berarti
bermanfaat atau berguna. Utilitarisme adalah aliran yang meletakkan kemanfaatan
sebagai tujuan utama hukum. Kemanfaatan ini diartikan sebagai kebahagiaan. Jadi
baik buruk atau adil tidaknya suatu hukum, bergantung kepada apakah hukum itu
memberikan kebahagiaan kepada manusia atau tidak. Oleh karena itu tugas hukum
adalah mengantarkan manusia menuju kebaikan. Sehingga esensi hukum harus
bermanfaat, artinya hukum yang dapat membahagiakan sebagian besar masyarakat.
Utilitarisme adalah paham dalam filsafat moral yang
menekankan manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip
moral yang paling dasar, untuk menentukan bahwa suatu perilaku itu baik jika
bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam
konsep ini dikenal juga “Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang
berarti kewajiban. Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang
menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk
berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu
berlaku baik pada diri sendiri.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila
kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada
konsumen dan masyarakat. jadi kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik
adalah bukan semata-mata hanya tertuju pada keuntungan perushaan melainkan
kebijakan yang menghasilkan berbagai produk yang baik sehingga tidak memberikan
kerugian kepada kosumen.
Secara estimologi, “utilitarisme’ berasal dari kata utilis dalam
bahasa latin yang berarti berguna atau berfaedah. Menurut utilitarisme, sesuatu
perbuatan atau tindakan adalah baik jikalau tindakan tersebut bermanfaat atau
berguna. Pada tataran ini gagasan atau ajaran utilitarisme persis menyentuh
situasi konkret manusia, yakni kondisi riil manusia pada saat yang menghadapi
berbagai alternatif atau kemungkinan untuk bertindak atau kondisi dimana
manusia harus memilih alternatif tindakan manakah yang semestinya didahulukan
dan manakah yang seharusnya ditunda.
Sebagai teori etika, utilitarisme sering
juga disebut the greatest happiness
theory atau teori kebahagiaan terbesar. Sebagai patokan dapat dipegang
teguh prinsip utilitarisme tindakan: “Bertindaklah
sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu menghasilkan kebaikan terbesar bagi
sebanyak mungkin orang.” Sementara prinsip yang berlaku untuk utilitarisme
peraturan : “Bertindaklah menurut
peraturan yang pelaksanaannya akan menghasilkan kebaikan atau kebahagiaan
terbesar bagi sebanyak mungkin orang.” Di sini jelas sasaran bidik
utilitarisme adalah tujuan dari tindakan yang mau dilakukan atau peraturan yang
mau dipatuhi. Maksudnya suatu tindakan adalah baik secara moral jika
menghasilkan kebaikan atau kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin orang
yang terkena dampak dari tindakan tersebut.
b.Kriteria dan prinsip etika utilitarisme
Etika
Utilitarianisme merupakan manfaat terbesar bagi banyak orang, yaitu dengan kata
lain suatu kebijaksanaan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis,
kebijaksanaan atau tindakan yang membawa manfaat atau memberikan kerugikan yang
sekecil mungkin bagi sedikit mungkin orang.
1. Manfaat, bahwa kebijakan
atau tindakan tertentu dapat mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
2. Manfaat terbesar, sama
halnya seperti diatas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang
lebih besar. Tujuannya meminimalisasikan kerugian sekecil mungkin.
3. Pertanyaan mengenai
manfaat, manfaatnya untuk siapa ? Saya, dia, mereka, atau kita.
Kriteria yang sekaligus
menjadi pegangan objektif etika utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi
sebanyak mungkin orang. Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan
tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan
yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang
memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu.
4. Atas dasar ketiga Kriteria
tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan yaitu :
- Tindakan yang baik dan tepat secara moral
- Tindakan yang baik dan tepat secara moral
- Tindakan yang bermanfaat besar
-Manfaat yang paling besar untuk paling
banyak orang
c. Nilai positif etika
utilitarisme
1. Rasionalitas
prinsip
moral yang ditanamkan dalam etika utilitarianisme ini tidak didasarkan pada
aturan-aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bisa kita
persoalkan keabsahannya.
2.Utilitarianisme sangat
menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Setiap orang dibiarkan bebas untuk
mengambil keputusan dan bertindak.
3.Universalitas, yaitu mengutamakan
manfaat dari suatu tindakan bagi banyak orang.
d.Utilitarisme sebagai Proses
dan sebagai Standar Penilaian
Etika utilitarianisme digunakan sebagai proses dalam
mengambil sebuah keputusan, kebijaksanaan, maupun bertindak dan menjadi sebuah
metode untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan atau
kebijaksanaan yang akan dilakukan. Etika utilitarianisme juga dipakai sebagai
standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan untuk
menilai apakah suatu tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan memang
baik atau tidak. Yang paling pokok adalah menilai tindakan atau kebijaksanaan
yang telah terjadi berdasarkan akibat atau konsekuensinya yaitu sejauh mana ia
mendatangkan hasil terbaik bagi banyak orang.
e.
Kelemahan Etika
Ultilitarisme
1. Manfaat merupakan sebuah
konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan
yang tidak sedikit. Karena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.
2. Persoalan klasik yang lebih
filosofis adalah bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius
suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu
tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu
tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan
atau manfaat.
3. Etika ultilitarinisme
tidak pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang
4. Variable yang dinilai
tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan
keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
5. Kesulitan dalam menentukan
prioritas mana yang paling diutamakan.
6. Bahwa etika
ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi
kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan
dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment