ETIKA PROFESI
a. Pengertian Etika Profesi
- Pengertian
profesi
Profesi
sendiri berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan
dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan
baik. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan
kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi
kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar
akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya
penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia,
kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang
dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi
tersebut.
- Pengertian Etika Profesi
Etika profesi adalah sikap
etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan
sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah
cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau
norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Etika Profesi adalah
konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup
kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science,
medis/dokter, dan sebagainya.
Etika
profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang
sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau
terhadap konsumen (klien atau objek).
Etika
profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota
masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
- Ciri ciri
profesi
Secara umum ada beberapa
ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus,
yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar
moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan
kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan
masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan
pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk
menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan,keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan
suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya
menjadi anggota dari suatu profesi.
Menurut
Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu
profesi, yaitu:
1. Suatu bidang pekerjaan
yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2. Suatu teknik intelektual
3. Penerapan praktis dari
teknik intelektual pada urusan praktis
4. Suatu periode panjang
untuk pelatihan dan sertifikasi
5. Beberapa standar dan pernyataan
tentang etika yang dapat diselenggarakan.
6. Kemampuan untuk
kepemimpinan pada profesi sendiri
7. Asosiasi dari anggota
profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang
tinggi antar anggotanya
8. Pengakuan sebagai profesi
9. Perhatian yang profesional
terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10. Hubungan yang erat dengan
profesi lain
b.
Prinsip Etika Profesi
Dalam tuntutan professional sangat
erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. Kode etik
itu berhubungan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi.
Prinsip-prinsip etika pada umumnya berlaku bagi semua orang,
serta berlaku pula bagi kaum professional. Prinsip-prinsip etika profesi adalah
:
1. Prinsip Tanggung Jawab ; Yaitu salah satu prinsip
pokok bagi kaum profesional. Karena orang yang professional sudah dengan
sendirinya berarti bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya. Dalam
melaksanakan tugasnya dia akan bertanggung jawab dan akan melakukan pekerjaan
dengan sebaik mungkin, dan dengan standar diatas rata-rata, dengan hasil
maksimal serta mutu yang terbaik.
2. Prinsip Keadilan ; Yaitu prinsip yang
menuntut orang yang professional agar dalam melaksanakan profesinya tidak akan
merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang
dilayani dalam kaitannya dengan profesi yang dimilikinya.
3. Prinsip Otonomi ; Yaitu prinsip yang
dituntut oleh kalangan professional terhadap dunia luar agar mereka diberikan
kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Sebenarnya hal ini merupakan
konsekuensi dari hakekat profesi itu sendiri. Karena hanya mereka yang
professional ahli dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak
luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut.
4. Prinsip Integritas Moral ; Yaitu prinsip yang
berdasarkan pada hakekat dan ciri-ciri profesi di atas, terlihat jelas bahwa
orang yang professional adalah juga orang yang mempunyai integritas pribadi
atau moral yang tinggi. Oleh karena itu mereka mempunyai komitmen pribadi untuk
menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain
maupun masyarakat luas.
BISNIS SEBAGAI PROFESI
LUHUR
a.
Bisnis sebagai profesi luhur
Baru belakangan ini bisnis
dianggap sebagai sebuah profesi. Bahkan belakangan ini, bisnis seakan
memonopoli sebutan profesi, tetapi sekaligus juga menyebabkan pengertian
profesi menjadi rancu atau kehilangan pengertian dasarnya. Ini karena bisnis
modern mensyaratkan dan menuntut para pelaku bisnis untuk menjadi orang yang
professional.
Berdasarkan
pengertian profesi yang menekankan pada keahlian dan ketrampilan yang tinggi
serta komitmen moral yang mendalam, maka jelas kiranya bahwa pekerjaan
yang kotor tidak akan disebut sebagai profesi. Karena itu sesungguhnya bisnis
bukanlah merupakan profesi, kalau bisnis dianggap sebagai pekerjaan kotor,
kendati kata profesi, professional, ddan profesionalisme sering begitu diobaral
dalam kaitan dengan kegiatan bisnis. Namun pihak lain tidak dapat disangkal
bahwa ada banyak orang bisnis dan juga perusahaan yang sangat menghayati
pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sebagai sebuah profesi dalam
pengertiannya sebagaimana kita jelaskan diatas. Mereka tidak hanya mempunyai
keahlian dan ketrampilan yang tinggi tapi punya komitmen morak yang mendalam.
Karena itu, bukan tidak mungkin bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah profesi
dalam pengertian yang sebenar-benarnya bahkan menjadi sebuah profesi luhur.
-
Pandangan praktis realistis
Pandangan ini bertumpu pada kenyataan
yg diamati berlaku dlm dunia bisnis dewasa ini. Pandangan ini didasarkan pada
apa yang umumnya dilakukan oleh orang-orang bisnis. Pandangan ini melihat
bisnis sebagai suatu kegiatan di antara manusia yg menyangkut memproduksi,
menjual dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Bisnis
adalah suatu kegiatan Profit Making. Dasar pemikirannya adalah bahwa orang yg
terjun ke dalam bisnis tidak punya keinginan dan tujuan lain selain ingin
mencari keuntungan. Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan kegiatan
sosial. Karena itu, keuntungan itu sah untuk menunjang kegiatan bisnis. Tanpa
keuntungan bisnis tidak bisa jalan
Asumsi Adam Smith :
Dalam masyarakat modern telah terjadi
pembagian kerja di mana setiap orang tidak bisa lagi mengerjakan segala sesuatu
sekaligus dan bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya sendiri
Semua orang tanpa terkecuali
mempunyai kecenderungan dasar untuk membuat kondisi hidupnya menjadi lebih
baik.
-
Pandangan ideal
Disebut pandangan ideal, karena dlm
kenyataannya masih merupakan suatu hal yang ideal mengenai dunia bisnis.
Sebagai pandangan yang ideal pandangan ini baru dianut oleh segelintir orang
yang dipengaruhi oleh idealisme berdasarkan nilai yang dianutnya.
Menurut Adam Smith, pertukaran dagang
terjadi karena satu orang memproduksi lebih banyak barang sementara ia sendiri
membutuhkan barang lain yang tidak bisa dibuatnya sendiri.
Menurut Matsushita (pendiri perusahan
Matsushita Inc di Jepang), tujuan bisnis sebenarnya bukanlah mencari keuntungan
melainkan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Sedangkan keuntungan tidak lain
hanyalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Artinya, karena masyarakat merasa kebutuhan hidupnya dipenuhi secara baik
mereka akan menyukai produk perusahaan tersebut yang memang dibutuhkannya tapi
sekaligus juga puas dengan produk tersebut.
Dengan melihat kedua pandangan
berbeda di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa citra jelek dunia bisnis
sedikit banyaknya disebabkan oleh pandangan pertama yang melihat bisnis sekadar
sebagai mencari keuntungan.
Atas dasar ini, persoalan yg dihadapi
di sini adalah bagaimana mengusahakan agar keuntungan yang diperoleh ini memang
wajar, halal, dan fair. Terlepas dari pandangan mana yang dianut, keuntungan
tetap menjadi hal pokok bagi bisnis. Masalahnya adalah apakah mengejar
keuntungan lalu berarti mengabaikan etika dan moralitas? Yang penting adalah
bagaimana keuntungan ini sendiri tercapai.
Salah satu upaya untuk membangun bisnis sebagai profesi yang
luhur adalah dengan membentuk, mendukung dan memperkuat organisasi profesi.Melalui
organisasi profesi tersebut bisnis bisa dikembangkan sebagai sebuah profesi
dalam pengertian sebenar-benarnya sebagaimana dibahas disini, kalau bukan
menjadi profesi luhur.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Post a Comment